Furnitur Buatan Sendiri Lebih Asyik
oleh: Putri Dwimirnani
Ada untungnya membuat furnitur sendiri alias custom made . Selain bisa dibuat sesuka hati, ruangan pun jadi lebih kompak. Masalah ruangan pun lebih mudah diatasi.
Dalam ruang kerja desainer interior Girindra Suksma Legawa ini, semua furnitur dirancangnya sendiri. Maklum, memang itulah profesinya. Pantas saja semua terlihat selaras dan rapi.
Tak hanya mampu merapikan ruangan dengan lemari built in , Girindra juga berhasil menyiasati bentuk ruangan. Lihat saja kolom di pojok kiri ruangan. Bentuknya yang menonjol dimanfaatkan menjadi cerukan untuk meletakkan meja kerja.
Tapi kenapa mejanya berlekuk seperti itu, ya?
Girindra menjelaskan, "Itu untuk menyiasati lebar kolom yang hanya 40 cm, sementara lebar standar untuk meja kerja adalah 60 cm." Jadilah ia membuat meja menonjol di bagian tengahnya. Sebuah konsekuensi yang justru membuat meja tampil dinamis.
Untuk mendukung desain ruangan yang serba praktis dan modern, handle laci meja pun dibuat sederhana. Hanya mengandalkan sebilah kayu jati, yang penting fungsional.
Menurut Girindra, ia hanya mengambil prinsip dasar gaya modern yang praktis. Selebihnya, "Desain ini lebih banyak mengarah ke tropis yang hangat dan terbuka." Itulah sebabnya semua furnitur dan lantai bermaterialkan kayu jati, kecuali permukaan meja dan rak di atasnya.
Karena dibuat sendiri dengan penuh perhitungan, jadi terlihat lebih menyatu, ya?
Lokasi: Kediaman Ir. Pramudiyarto Hadisoebroto, Bintaro Jaya Sektor IX
Benar sekali! Rak buku ini terdiri dari rangkaian garis asimetris. Disebut asimetris karena tidak lurus alias miring. Hasilnya, rak buku seolah terdiri dari deretan trapesium dengan posisi bolak balik. Sebagai rak, digunakan kayu pendek dan tebal. Ketinggiannya pun tidak sama antara rak di satu kolom dan yang lain.
Tampilannya semakin menarik dengan tambahan cahaya lampu di bagian belakang. Lampu-lampu tersebut ditempatkan di bagian belakang setiap rak. Tampilan rak yang asimetris berpadu dengan cahaya lampu, membuat rak buku ini terhindar dari kesan kaku.
Satu lagi yang membuatnya menarik, yaitu paduan gaya modern dan oriental. Di satu sisi, dari segi desain dan warna, rak buku ini bergaya modern. Di sisi lain, penggunaan material kayu dan penempatan berbagai pajangan, berupa guci dan teko porselain, membuat rak buku tampil bergaya oriental.
Meski berbeda gaya, tampilan rak buku tidak lantas jadi aneh. Justru tampilannya semakin unik dan atraktif. Menempatkannya di perpustakaan, bisa jadi salah satu solusi mengurangi kebosanan dan kesan monoton.
Foto: Rasantika M. Seta
Lihat saja, rak gelas didesain seperti rak yang bisa keluar masuk, dengan rel gaya kabinet bawah dapur yang bisa ditarik ke depan. Rongga yang ada di balik sandaran kursi sofa, menjadi “lahan kreatif” yang diolah Yohan. Di dalamnya terdapat dua susun rak yang bisa menampung lebih dari 5 gelas. Wow, banyak juga lho.
Wujud rak menyaru dengan bentuk sandaran tangan sofa yang berdimensi sekitar 25cmx60cmx80cm. Perpaduan warna ini bisa padu berkat pembungkus oscar berwarna krem yang menutupi papan yang menjadi pintu rak gelas. “Seolah menyatu,” menurut Yohan. Itulah yang menambah kesan cerdas dari rak gelas di sofa ini. Warna krem berpadu manis dengan warna “daleman” rak yang berwarna putih terbuat dari besi.
“Smart furniture ini cocok untuk apartemen, atau ruangan-ruangan yang tak terlalu luas, namun harus mewadahi aktivitas yang banyak,” jelas Yohan. Yohan berhasil menunjukkan, bahwa ruang kecil bukanlah masalah dalam usaha kita mendapatkan kenyamanan. Be smart and be fun!
Foto: iDEA/Ricardo de Melo
Ide membuat lemari built in untuk mengakali ruangan yang sempit, sudah banyak diketahui orang. Ide ini pula yang diaplikasikan di kamar anak, di rumah milik Lusi J. Prasetio di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara ini. Selain trik yang satu ini, untuk membuat tampilan lebih rapi dan ringkas, perlu dipikirkan bagaimana penutupnya.
Pilihan biasanya akan jatuh pada pemasangan pintu, tapi tidak dengan ibu yang berprofesi sebagai arsitek dan desainer interior ini. Gagasannya lebih sederhana tapi fungsinya tetap terpenuhi. Ia mengganti pintu dengan gorden atau tirai sebagai penutup lemari.
Hasilnya, lemari tetap rapi karena tumpukan pakaian di dalamnya, tidak terlihat dari luar. Lemari juga tampil lebih ringan. Biaya yang diperlukan untuk membuatnya pun pastinya lebih murah, daripada membuat pintu kayu atau kaca. Serunya lagi, gorden atau tirai ini memungkinkan untuk digonta-ganti.
Mau ganti warna, disesuaikan dengan beddings bisa. Ingin membuat kamar lebih ceria dengan gorden bermotif, tak masalah. Pasalnya konsep pemasangannya sama dengan gorden pada jendela, yang bisa diganti-ganti sesuai keinginan. Tertarik? Coba, dong !
Foto: iDEA/ Tri Rizeki Darusman
Lokasi: Rumah milik Lusi J. Prasetio, Kelapa Gadi Solusi datang ketika kita cerdik mencari peluang. Furnitur ini contohnya. Sofa dengan rak gelas ini adalah salah satu terobosan yang dilakukan oleh Yohan Tirtawidjaja, arsitek dari Genesis+. Sebut saja namanya smart furniture. Furnitur yang berupa sofa ini bisa mewadahi kebutuhan dengan memanfaatkan rurang-ruang yang biasanya tak digunakan.
Tak hanya mampu merapikan ruangan dengan lemari built in , Girindra juga berhasil menyiasati bentuk ruangan. Lihat saja kolom di pojok kiri ruangan. Bentuknya yang menonjol dimanfaatkan menjadi cerukan untuk meletakkan meja kerja.
Tapi kenapa mejanya berlekuk seperti itu, ya?
Girindra menjelaskan, "Itu untuk menyiasati lebar kolom yang hanya 40 cm, sementara lebar standar untuk meja kerja adalah 60 cm." Jadilah ia membuat meja menonjol di bagian tengahnya. Sebuah konsekuensi yang justru membuat meja tampil dinamis.
Untuk mendukung desain ruangan yang serba praktis dan modern, handle laci meja pun dibuat sederhana. Hanya mengandalkan sebilah kayu jati, yang penting fungsional.
Menurut Girindra, ia hanya mengambil prinsip dasar gaya modern yang praktis. Selebihnya, "Desain ini lebih banyak mengarah ke tropis yang hangat dan terbuka." Itulah sebabnya semua furnitur dan lantai bermaterialkan kayu jati, kecuali permukaan meja dan rak di atasnya.
Karena dibuat sendiri dengan penuh perhitungan, jadi terlihat lebih menyatu, ya?
Lokasi: Kediaman Ir. Pramudiyarto Hadisoebroto, Bintaro Jaya Sektor IX
Rak Buku Menarik dengan Garis Asimetris
oleh: Anissa Q. Aini
Rak buku terbagi-bagi dalam kotak-kotak bergaris lurus, sudah biasa. Bagaimana kalau rak buku berisi garis-garis asimetris, penasaran?
Rak buku yang satu ini berdesain menarik. Biasanya rak buku terbagi atas garis-garis tegak lurus, yang membentuk kotak, lain halnya dengan rak buku di foto ini. Kalau jeli, Anda akan mengetahui letak keunikannya.Benar sekali! Rak buku ini terdiri dari rangkaian garis asimetris. Disebut asimetris karena tidak lurus alias miring. Hasilnya, rak buku seolah terdiri dari deretan trapesium dengan posisi bolak balik. Sebagai rak, digunakan kayu pendek dan tebal. Ketinggiannya pun tidak sama antara rak di satu kolom dan yang lain.
Tampilannya semakin menarik dengan tambahan cahaya lampu di bagian belakang. Lampu-lampu tersebut ditempatkan di bagian belakang setiap rak. Tampilan rak yang asimetris berpadu dengan cahaya lampu, membuat rak buku ini terhindar dari kesan kaku.
Satu lagi yang membuatnya menarik, yaitu paduan gaya modern dan oriental. Di satu sisi, dari segi desain dan warna, rak buku ini bergaya modern. Di sisi lain, penggunaan material kayu dan penempatan berbagai pajangan, berupa guci dan teko porselain, membuat rak buku tampil bergaya oriental.
Meski berbeda gaya, tampilan rak buku tidak lantas jadi aneh. Justru tampilannya semakin unik dan atraktif. Menempatkannya di perpustakaan, bisa jadi salah satu solusi mengurangi kebosanan dan kesan monoton.
Foto: Rasantika M. Seta
Smart Furniture: Be Smart Be Fun
oleh: Indra Zaka Permana
Desain sofa selain bernilai estetika, juga dapat meningkatkan fungsi ruang. Smart furniture karya Yohan salah satunya.
Lihat saja, rak gelas didesain seperti rak yang bisa keluar masuk, dengan rel gaya kabinet bawah dapur yang bisa ditarik ke depan. Rongga yang ada di balik sandaran kursi sofa, menjadi “lahan kreatif” yang diolah Yohan. Di dalamnya terdapat dua susun rak yang bisa menampung lebih dari 5 gelas. Wow, banyak juga lho.
Wujud rak menyaru dengan bentuk sandaran tangan sofa yang berdimensi sekitar 25cmx60cmx80cm. Perpaduan warna ini bisa padu berkat pembungkus oscar berwarna krem yang menutupi papan yang menjadi pintu rak gelas. “Seolah menyatu,” menurut Yohan. Itulah yang menambah kesan cerdas dari rak gelas di sofa ini. Warna krem berpadu manis dengan warna “daleman” rak yang berwarna putih terbuat dari besi.
“Smart furniture ini cocok untuk apartemen, atau ruangan-ruangan yang tak terlalu luas, namun harus mewadahi aktivitas yang banyak,” jelas Yohan. Yohan berhasil menunjukkan, bahwa ruang kecil bukanlah masalah dalam usaha kita mendapatkan kenyamanan. Be smart and be fun!
Foto: iDEA/Ricardo de Melo
Lemari yang Ini Cuma Ditutup Gorden
oleh: Anissa Q. Aini
Lemari pintu kayu, sudah biasa. Pintu kaca dengan konsep geser, sudah sering lihat. Bagaimana dengan yang built in dan hanya ditutup gorden, sudah pernah coba? Pemilik rumah ini sudah.
Pilihan biasanya akan jatuh pada pemasangan pintu, tapi tidak dengan ibu yang berprofesi sebagai arsitek dan desainer interior ini. Gagasannya lebih sederhana tapi fungsinya tetap terpenuhi. Ia mengganti pintu dengan gorden atau tirai sebagai penutup lemari.
Hasilnya, lemari tetap rapi karena tumpukan pakaian di dalamnya, tidak terlihat dari luar. Lemari juga tampil lebih ringan. Biaya yang diperlukan untuk membuatnya pun pastinya lebih murah, daripada membuat pintu kayu atau kaca. Serunya lagi, gorden atau tirai ini memungkinkan untuk digonta-ganti.
Mau ganti warna, disesuaikan dengan beddings bisa. Ingin membuat kamar lebih ceria dengan gorden bermotif, tak masalah. Pasalnya konsep pemasangannya sama dengan gorden pada jendela, yang bisa diganti-ganti sesuai keinginan. Tertarik? Coba, dong !
Foto: iDEA/ Tri Rizeki Darusman
Lokasi: Rumah milik Lusi J. Prasetio, Kelapa Gadi
Lemari Built In: Tanpa Handle Tampil Rapi
oleh: Anissa Q. Aini
Lemari built in sudah pasti lebih rapi dan irit lahan. Semakin rapi lagi kalau pintu lemarinya tidak dilengkapi handle atau knop. Lantas bagaimana membuka-tutup pintunya? Cari jawabannya di sini.
Bagi mereka yang gemar dengan tampilan rapi dan clean , menghilangkan handle pintu lemari patut dicoba. Belakangan ide ini banyak diaplikasikan pada rumah-rumah modern. Pasalnya kesan rapi dan clean memang jadi ciri gaya ini. Kebingungan yang muncul kemudian adalah bagaimana membuka-tutup pintunya.
Desainer interior dan arsitek yang datang dengan ide ini, tentunya sudah menyiapkan solusinya. Ada beberapa trik yang digunakan, misalnya push open door , sistem buka tutup pintu yang cukup dengan ditekan, pintu akan terbuka. Berikutnya, trik yang lebih banyak digunakan adalah dengan membuat cerukan, di bagian atas atau bawah pintu lemari. Sehingga tanpa menggunakan handle pun pintu bisa dibuka.
Mau contoh? Coba lihat foto lemari ini. Kalau ditutup, semuanya tampak rapi, seperti dinding saja. Begitu dibuka, baru ketahuan bahwa dinding ini adalah lemari. Tampilan rapi seperti inilah yang diinginkan, dengan menghilangkan handle atau knop .
Ide ini bisa diaplikasikan untuk lemari maupun laci. Jadi, lemari pakaian, kabinet dapur, dan berbagai lemari lainnya, bisa dibuat rapi dengan cara ini. Penasaran? Coba saja!
Foto: iDEA/ Dean Martin Saerang
Jika konsol akan dipakai sebagai meja kerja atau meja rias, supaya aktivitas berlangsung nyaman, pilihlah yang tingginya 75cm. Lengkapi dengan poeff , jika konsol berfungsi sebagai meja rias. Atau, kursi ergonomis yang bersenderan, jika konsol digunakan sebagai meja kerja.
Jangan lupa untuk memilih konsol yang dilengkapi dengan laci-laci, sehingga sebagian barang bisa disimpan di sana. Tentu saja, karena bentuk meja konsol yang umumnya pipih, tidak bisa banyak barang diletakkan di atasnya. Meski begitu, konsol cukup memadai digunakan sebagai meja kerja, untuk yang terbiasa bekerja memakai laptop dengan sedikit berkas, atau sebagai meja tulis yang simpel.
Sebagai furnitur penghias area foyer, meja pipih ini umumnya memiliki tinggi antara 80cm-85cm, panjang 120cm dan lebar 30cm. Tatalah beberapa benda di atasnya. Selain vas, tempat lilin dan bingkai foto, permukaan konsol bisa jadi tempat yang tepat untuk memajang patung, lampu meja, dan benda seni kesayangan Anda.
Pilihlah benda-benda dengan sebuah tema atau benang merah. Apakah garis desain yang sama, atau warna yang sama, atau material yang sama. Misalnya, semua benda berdesain simpel modern, atau semua benda berwarna merah, atau semuanya terbuat dari kaca.
Selain itu, meja konsol juga kerap “ditemani” dengan cermin berbingkai menarik atau lukisan yang cantik. Tambahkan sebuah bench di salah satu sisi ruang foyer. Lengkapi dengan dua buah bantal segi empat berukuran 40cm x 40cm. Pilih warna rangka bench yang senada dengan warna konsol, agar terdapat satu kesatuan. Dan silakan memberi sentuhan warna yang berani pada bantal-bantalnya. Selesai sudah. Mudah, bukan?
Foto: Richardo De Melo
Desainer interior dan arsitek yang datang dengan ide ini, tentunya sudah menyiapkan solusinya. Ada beberapa trik yang digunakan, misalnya push open door , sistem buka tutup pintu yang cukup dengan ditekan, pintu akan terbuka. Berikutnya, trik yang lebih banyak digunakan adalah dengan membuat cerukan, di bagian atas atau bawah pintu lemari. Sehingga tanpa menggunakan handle pun pintu bisa dibuka.
Mau contoh? Coba lihat foto lemari ini. Kalau ditutup, semuanya tampak rapi, seperti dinding saja. Begitu dibuka, baru ketahuan bahwa dinding ini adalah lemari. Tampilan rapi seperti inilah yang diinginkan, dengan menghilangkan handle atau knop .
Ide ini bisa diaplikasikan untuk lemari maupun laci. Jadi, lemari pakaian, kabinet dapur, dan berbagai lemari lainnya, bisa dibuat rapi dengan cara ini. Penasaran? Coba saja!
Foto: iDEA/ Dean Martin Saerang
Meja Konsol Bisa juga Menjadi Meja Rias
oleh: Dewi Kartini
Meja konsol yang kerap digunakan untuk menghias area foyer, bisa saja berubah fungsinya menjadi meja rias atau meja kerja.
Jangan lupa untuk memilih konsol yang dilengkapi dengan laci-laci, sehingga sebagian barang bisa disimpan di sana. Tentu saja, karena bentuk meja konsol yang umumnya pipih, tidak bisa banyak barang diletakkan di atasnya. Meski begitu, konsol cukup memadai digunakan sebagai meja kerja, untuk yang terbiasa bekerja memakai laptop dengan sedikit berkas, atau sebagai meja tulis yang simpel.
Sebagai furnitur penghias area foyer, meja pipih ini umumnya memiliki tinggi antara 80cm-85cm, panjang 120cm dan lebar 30cm. Tatalah beberapa benda di atasnya. Selain vas, tempat lilin dan bingkai foto, permukaan konsol bisa jadi tempat yang tepat untuk memajang patung, lampu meja, dan benda seni kesayangan Anda.
Pilihlah benda-benda dengan sebuah tema atau benang merah. Apakah garis desain yang sama, atau warna yang sama, atau material yang sama. Misalnya, semua benda berdesain simpel modern, atau semua benda berwarna merah, atau semuanya terbuat dari kaca.
Selain itu, meja konsol juga kerap “ditemani” dengan cermin berbingkai menarik atau lukisan yang cantik. Tambahkan sebuah bench di salah satu sisi ruang foyer. Lengkapi dengan dua buah bantal segi empat berukuran 40cm x 40cm. Pilih warna rangka bench yang senada dengan warna konsol, agar terdapat satu kesatuan. Dan silakan memberi sentuhan warna yang berani pada bantal-bantalnya. Selesai sudah. Mudah, bukan?
Foto: Richardo De Melo
Serunya Partisi-partisi Dinamis nan Multifungsi
oleh: Anissa Q. Aini
Partisi yang ini tidak cuma berfungsi sebagai "pemisah" ruang, pun jadi wadah televisi atau pajangan. Menariknya lagi, partisi-partisi ini bisa bergerak, lho . Lihat, yuk !
Masih menggunakan partisi lipat, yang bisa dipindah-pindahkan? Atau masih memisah ruang dengan dinding bata atau kaca? Hmm , sepertinya Anda perlu coba yang ini. Dijamin sukses membuat rumah dan ruangan Anda tampil lebih modern dan dinamis. Namanya juga partisi dinamis. Seperti apa situ si partisi dinamis?
Kita ambil satu contoh dulu. Di ruang keluarga berwarna putih ini partisi sekaligus berfungsi sebagai wadah menempatkan televisi. Panel yang digunakan sebagai tempat televisi menempel, beserta dengan rak-rak di bawahnya, bisa berputar, lho . Jadi tidak perlu membeli dua televisi untuk dua ruang yang berbeda. Dengan partisi ini, televisi bisa ditonton bergantian, di ruang yang bersebelahan, tanpa perlu memindahkannya. Ini baru praktis dan pintar!
Kedua partisi ini dibuat dengan menempatkan deretan boks, yang dihubungkan oleh satu buah tiang secara vertikal. Tiang ini tertanam di plafon dan lantai. Si tiang inilah yang berfungsi sebagai poros, sehingga deretan boks tadi bisa berputar. Konsep sederhana dengan efek luar biasa.
Mulai berpikir mengganti partisi di rumah dengan partisi pintar seperti ini?
Foto: iDEA/ Richard Salampessy (atas), iDEA/ Tri Rizeki Darusman (bawah)
Lokasi: Unit Contoh Casa Grande, Casablanca, Jakarta Selatan
Kita ambil satu contoh dulu. Di ruang keluarga berwarna putih ini partisi sekaligus berfungsi sebagai wadah menempatkan televisi. Panel yang digunakan sebagai tempat televisi menempel, beserta dengan rak-rak di bawahnya, bisa berputar, lho . Jadi tidak perlu membeli dua televisi untuk dua ruang yang berbeda. Dengan partisi ini, televisi bisa ditonton bergantian, di ruang yang bersebelahan, tanpa perlu memindahkannya. Ini baru praktis dan pintar!
Berikutnya kita tengok ruang keluarga cokelat. Partisi yang ini agak berbeda fungsi dengan yang pertama kita bahas. Kali ini partisi sekaligus digunakan sebagai wadah pajangan. Konsepnya, sih , sama dengan partisi sebelumnya, bisa berputar.
Kedua partisi ini dibuat dengan menempatkan deretan boks, yang dihubungkan oleh satu buah tiang secara vertikal. Tiang ini tertanam di plafon dan lantai. Si tiang inilah yang berfungsi sebagai poros, sehingga deretan boks tadi bisa berputar. Konsep sederhana dengan efek luar biasa.
Mulai berpikir mengganti partisi di rumah dengan partisi pintar seperti ini?
Foto: iDEA/ Richard Salampessy (atas), iDEA/ Tri Rizeki Darusman (bawah)
Lokasi: Unit Contoh Casa Grande, Casablanca, Jakarta Selatan
Ada Bingkai di Dalam Bingkai
oleh: Anissa Q. Aini
Biasanya bingkai berisi lukisan atau foto. Nah, yang satu ini bingkai berisi bingkai. Penasaran, kan?
Ternyata bingkai pun bisa jadi inspirasi unik sebagai elemen dekoratif ruangan. Seperti di ruang keluarga, di foto ini. Bingkai raksasa berwarna putih, menjadi ornamen yang menarik. Di dalam bingkai ini, terdapat deretan bingkai-bingkai lain yang berukuran lebih kecil. Cara ini bisa jadi salah satu solusi memajang banyak bingkai, di satu dinding.
Gimana bikinnya? Bingkai raksasa ini bisa dibuat menggunakan gipsum. Ukurannya, sesuaikan saja dengan kebutuhan dan ukuran ruang. Buat dengan ketebalan antara 5cm - 10cm. Dengan demikian, Anda bisa menempatkan bingkai-bingkai kecil pada bagian bibir bingkai. Bahkan bisa juga menempatkan beberapa pernak-pernik mungil di sana.
Supaya menarik, isi bingkai raksasa dengan bingkai-bingkai beragam ukuran, bentuk, dan warna. Jadi, kesannya lebih playful dan segar. Tampilan seperti ini sekaligus "mencairkan" kekakuan yang hadir dari desain yang serba kotak dan bergaris tegas dari berbagai perabot, di ruang keluarga ini.
Anda bisa memilih cara penempatannya. Bisa dengan menyandarkannya begitu saja, ke dinding. Bisa juga dengan menggantungnya satu per satu. Kalau memutuskan untuk menggantungnya. Atur penempatannya sedemikian rupa, supaya tidak berantakan. Apalagi kalau bingkai yang ditempatkan berbeda ukuran dan bentuk.
Dengan tampilan seunik ini, jangan heran kalau setiap mata akan tertarik melihat ke arah si bingkai raksasa ini. Ruang keluarga pun jadi lebih menarik. Setuju?
Foto: iDEA/ Martin Saerang.
Gimana bikinnya? Bingkai raksasa ini bisa dibuat menggunakan gipsum. Ukurannya, sesuaikan saja dengan kebutuhan dan ukuran ruang. Buat dengan ketebalan antara 5cm - 10cm. Dengan demikian, Anda bisa menempatkan bingkai-bingkai kecil pada bagian bibir bingkai. Bahkan bisa juga menempatkan beberapa pernak-pernik mungil di sana.
Supaya menarik, isi bingkai raksasa dengan bingkai-bingkai beragam ukuran, bentuk, dan warna. Jadi, kesannya lebih playful dan segar. Tampilan seperti ini sekaligus "mencairkan" kekakuan yang hadir dari desain yang serba kotak dan bergaris tegas dari berbagai perabot, di ruang keluarga ini.
Anda bisa memilih cara penempatannya. Bisa dengan menyandarkannya begitu saja, ke dinding. Bisa juga dengan menggantungnya satu per satu. Kalau memutuskan untuk menggantungnya. Atur penempatannya sedemikian rupa, supaya tidak berantakan. Apalagi kalau bingkai yang ditempatkan berbeda ukuran dan bentuk.
Dengan tampilan seunik ini, jangan heran kalau setiap mata akan tertarik melihat ke arah si bingkai raksasa ini. Ruang keluarga pun jadi lebih menarik. Setuju?
Foto: iDEA/ Martin Saerang.
wahhh mantap, terimakasih bisa jadi inspirasi saya> salam sukses
BalasHapus